UU MD3 Ketok Palu, Warga Muda : Kami Butuh Masa Depan, Bukan Masa Lalu !

Komisaris Perkumpulan Warga Muda, Wildanshah mengkritik atas disahkannya revisi UU MD3. Menurutnya, keberadaan UU tersebut membonsai daya kritis anak muda dalam berdemokrasi dan berpolitik.

“Saya tidak habis pikir, seharusnya DPR semakin terbuka, melihat tren anak muda yang mulai marak terlibat dan berani menyikapi isu politik dengan riang gembira melalui kreatifitasnya, ini menunjukan demokrasi Indonesia sudah naik level, kenapa kritik malah dibonsai, zaman telah berubah, otoritarian sudah ketinggalan zaman” Tegas Wildanshah di Jakarta.

Selain itu, Wildanshah mengharapkan, seharusnya para anggota DPR RI sadar saat melihat perubahan perilaku politik anak muda generasi millennial dan generasi Z yang memang nyeleh, kreatif sekaligus berani menyuarakan aspirasinya dengan berbagai cara.

“Anak muda masa kini lebih asik dalam mengkritik dan aspirasi mereka dapat dinikmati dengan menyenangkan. Karena generasi ini bisa membuat politik tidak berjarak dengan masyarakat. Kreatifitas anak muda membuat parody,meme, komik, lagu, lelucon ternyata benar-benar dapat menggerakan kesadaran politik bangsa Indonesia”, Ujarnya.

Wildanshah juga mengingatkan bahaya jika UU MD3 tidak digugat, maka DPR berhasil membawa masa lalu politik Indonesia yang kelam ke masa depan momentum bonus demografi.

“Butuh waktu 32 tahun bangsa Indonesia melepaskan diri dari orde baru, butuh perjuangan panjang mewujudkan demokrasi hingga hari ini, sebentar lagi bangsa kita akan merayakan Indonesia Emas dimasa mendatang karena bonus demografi, sudah pasti, mana mungkin anak muda rela demokrasi kembali dicengkram oligarki dan tirani. Anak muda butuh masa depan, bukan masa lalu” tegasnya Wildanshah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *