Muara Enim
LenteraKhatulistiwa.com
Bangunan Gapura Sriwijaya mempunyai makna sebagai perwujudan dan pengingat kebesaran kerajaan sriwijaya dengan kubah menyerupai candi bumi ayu berwarna ke emasan dan struktur pokok bangunan berwarna putih itu mengambil ciri khas masjid agung palembang,
“Selain itu di atas gapura terdapat ukiran berbentuk bunga matahari yang merupakan ukuran khas ornamen Sriwijaya, Sedangkan untuk makna dua naga yang ekornya menyatu melambangkan dua sungai besar di Muaraenim yaitu Sungai lematang dan sungai enim, untuk makna patung singa (raja hutan) itu melambangkan kejayaan Sriwijaya yang terus
berkelanjutan.
“Tapi sangat di sayangkan bangunan yang baru seumur jagung sudah banyak mengalami keretakan, selasa, (02/05/2018).
“Menurut Yonk, (23), warga Kecamatan Tanjung agung yang lagi poto poto di lokasi, bangunan ini banyak mengalami retak retak,bagian Tangga menuju gapura,coran ladasan Tiang lampu hias hingga bisa di goyang.katanya.
“Sangat di sayangkan bangunan bernilai puluhan juta,sebagai gapura menuju tanjungenim kota wisata, baru beberapa Bulan di resmikan ini sudah mengalami retak retak” tegasnya.
“Menurut Suhedi GM UPTE Pt Tambang batubara bukitasam Tbk, (PTBA) saat di hubungi via whatsapp mengatakan, kalo gapura memang susunan dari batu2 sehinga terlihat retak atau terbelah kalo semen yg lain wajar bae keno hujan panas,tapi intinya akan kita perbaiki jika ada kerusakan dan kita pelihara bersama untuk tambahan keindahan kota Tanjung enin,ungkapnya.
“Sedangkan kanthi miarso, SM Csr ptba saat di konfir melalu via whatsapp mengatakan. Kalau beberapa lokasi bangunan lantai itu sudah di identifikasi oleh kawan PAUB (kemungkinan disebabkan konsolidasi tanah) segera diupayakan. Pondasi tiang lampu itu baru terlihat.Segera dicek oleh tim teknis.ujar pak Kanthi. (Agus v)