Indonesia dalam forum Global Entrepreneurship di Italia Membawa Inovasi Sosial

LenteraKhatulistiwa.com, 05 Oktober 2018. Indonesia akan mengusung isu inovasi sosial yang banyak dikembangkan di Indonesia dalam forum Global Entrepreneurship Conference yang digelar pada 4-5 Oktober 2018 di Amalfi Coast, Italia.

“Indonesia akan memberikan contoh bagaimana Social Innovation terjadi di Indonesia,” kata Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Hermawan Kartajaya yang mewakili Menteri Koperasi dan UKM dalam forum tersebut.

Ia mengatakan, di Indonesia saat ini banyak berkembang inovasi sosial misalnya secara nasional lebih banyak anak muda memilih menjadi wirausaha atau start up ketimbang menjadi PNS salah satunya berkat intervensi pemerintah dan swasta/BUMN melalui program-program penumbuhan wirausaha baru mereka. Selain itu, inovasi sosial lain berupa KUR, pelatihan, dan lain-lain yang mendorong mereka melakukan berbagai inovasi yang kreatif.

“Apalagi dengan teknologi maka orang Indonesia terutama kaum muda, wanita, dan netizen lebih gampang doing bisnis. Juga pengembangan kepala daerah sesuai dengan karakter masing masing sama dengan Genius Loci di Italia,” katanya.

Hal-hal itulah yang akan diusung dalam pertemuan yang digelar di University of Salerno Italia itu.

Forum tersebut digelar dalam upaya untuk meneruskan program ICSB yang dilakukan di PBB pada 2016 yang lalu dengan menyelenggarakan “Gobal Entrepreneurship Conference”.

Hermawan akan mewakili Menteri KUKM RI yang diundang sebagai pembicara mengingat Indonesia adalah salah satu inisiator bersama enam negara lain di PBB seiring peresmian UN SME Day 27 Juni.

Ketika itu, Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga
menjelaskan upaya Pemerintah dalam memberikan berbagai dukungan pada KUKM di Indonesia termasuk di dalamnya sukses program KUR yang banyak menginspirasi negara lain.

Berlanjut pada awal 2018, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo juga diundang bicara ke PBB untuk memaparkan contoh konkrit bagaimana suatu Kabupaten berhasil menghidupkan KUKM di daerahnya.

Seiring dengan itu, Hermawan pun menilai
Italia adalah negara yang ekonominya banyak dihidupkan oleh UKM di daerah kecil mereka.

“Hampir tiap kota kecil bahkan desa pun dikembangkan KUKM sesuai dengan karakter daerah masing masing,” katanya.

Konsep yang mereka kembangkan disebut “Genius Loci” sempat dibahas ketika pembukaan Giuseppe Roma (Former Director of Centro Studi Censis). Artinya setiap daerah dengan karakter masing-masing dibantu universitas dan pemerintah daerah maupun pusat mengembangkan daya saing UKM di komunitas masing-masing.

Prof Roberto Parente dari University of Salerno sebagai Tuan Rumah mengatakan Italia mengajak seluruh dunia termasuk Indonesia untuk membagi pengalaman pengembangan KUKM dari daerah.

Hermawan sendiri menilai hal ini sangat sejalan dengan pengembangan UKM baik lewat Industri kecil maupun Industri Kreatif bahkan berbasiskan Desa.

Kementerian Koperasi dan UKM bersama ICSB Indonesia dimana Hermawan Kartajaya menjabat sebagai President ICSB Indonesia menyatakan akan terus menginspirasi dan mendorong supaya tiap wilayah di Indonesia mempunyai basis UKM yang kuat.

“Saya sebagai Presiden ACSB juga akan mengajak negara-negara Asia melakukan sesuatu yang serupa untuk memberikan kestabilan ekonomi global yang sedang diguncang Trade War China – Indonesia,” katanya.

Ia berharap ada komunikasi kepada dunia internasional terkait hal-hal yang telah dilakukan pemerintah Indonesia terhadap UKM-nya dalam empat tahun terakhir.

“Juga menarik minat lambaga-lembaga internasional untuk ikut membuat programnya di Indonesia,” katanya. (ARF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *