Diduga Lakukan Malpraktrek Terhadap Pasien di RSUD Depok

Depok – LenteraKhatulistiwa.com, Malang nian nasib keluarga sederhana ini, maksud hati ingin memberikan kesehatan kepada sang suami Tony Sianipar (50) namun alhasil keluarga harus menerima kenyataan pahit, dimana kondisi suami tercintanya saat inimengalami stroke sebelah kanan usai transfuse darah di RSUD Depok.

Diduga RSUD Depok telah melakukan malpraktik, keluarga merasa bingung dan terkejut melihat kondisi suami dari Basari Silalahi (47) yang tiba-tiba mengalami stroke.

Sudah satu bulan lebih sejak perawatan pada bulan Juni, pihak RSUD Depok belum memberikan perhatian khusus kepada keluarga di luar bantuan pengobatan atau control pasien secara rutin. Sebagai tulang punggung keluarga yang kini hanya terbaring lemah, keluarga hanya bisa berharap perhatian dari pihak RSUD Depok.

“Kami sudah tidak tahu apa-apa lagi melihat kondisi suami yang sudah terbaring lemah. Untuk kebutuhan sehari-hari aja saya sudah bingung harus cari uang kemana lagi, karena saya tidak bisa lagi keluar mencari pekerjaan, tugas saya sekarang hanya merawat suami,” keluhnya … saat ditemui di rumah petakan daerah Depok, Jawa Barat, Kamis (02/08) lalu.

Bermula dari keinginan suami yang merasa tubuhnya sakit dan meminta kepada sang isteri untuk membawanya ke RSUD Depok untuk diperiksa dan mendapatkan penanganan medis secara tepat.

Kronologis Perawatan di RSUD Depok

Tanggal 17 Juni 2018, keluarga membawa suami tercinta ke RSUD Depok untuk memeriksa keluhannya yang pusing dan memang pasien memiliki riwayat Diabetes. Kondisi pasien saat itu di IGD RSUD Depok dalam keadaan sadar, dengan kata lain masih dapat berbicara dan berjalan sendiri, bahkan hingga infus sudah dipakai pun pasien masih bisa ke toilet sendiri.

“Kami masuk, kondisi suami saya masih normal layaknya orang sehat, tidak ada kecurigaan sama sekali,” kisah Basari Silalahi, isteri korban, saat menceritakan asal muasal masuknya mereka ke RSUD Depok, di rumah kontrakannya yang terletak di Depok, beberapa waktu lalu.

Basari Silalahi melanjutkan ceritanya bahwa pihak RSUD Depok langsung menangani dengan baik, dengan hasil laboratorium yang menunjukkan hasil Gula Darahnya sekitar 410 mg/dl, dengan tekanan darahnya normal, fungsi ginjalnya terganggu, lever dan anemia HB 6,6.

Melihat kondisi HB 6,6 tersebut pihak RSUD Depok menyarankan harus dilakukan transfuse darah sebanyak 500 cc (dua kantong).

“Pihak RSUD Depok menyarankan suami saya harus langsung dilakukan transfuse darah sebanyak 2 kantong guna menyelamatkan nyawa sang suami, saya pun menyetujuinya,” ungkap Basaria Silalahi. (LK-ARF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *