Sejumlah Pimpinan Organisasi Pers Nyatakan “Perang” Melawan Kriminalisasi Pers

Jakarta – Maraknya kasus kriminalisasi pers di berbagai daerah di Indonesia memicu reaksi keras sejumlah pentolan Organisasi Pers tingkat nasional. Secara mendadak, selasa (26/06/2018) sore, sejumlah pimpinan Organisasi Pers menggelar pertemuan khusus membahas maraknya kriminalisasi pers yang berujung kematian wartawan media Kemajuan Rakyat Almarhum Muhammad Yusuf.
Pertemuan pimpinan organisasi pers ini dihadiri oleh Ozzy Sulaiman Sekjen Majelis Pers/ Ketum KWRI, Hence Mandagi Ketum SPRI, Wilson Lalengke Ketum PPWI, Hans Kawengian Ketum KOWAPPI, Helmy Romdhoni Ketum JMN, Taufiq Rachman Ketum IPJI, Marlon Brando Ketua IMO, Lian Lubis Ketua PWO, Budi Sekjen DPP AWDI, Ronaldo Ketua PWRI, dan Kasihhati Ketua Presidium Forum Pers Independent Indonesia (FPII),Hugeng Widodo Ketua Deputi Kajian PFII,Noven Saputera Ketua Deputi Organisasi FPII,Romy Marantika Ketua Deputi Jaringan.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pers Republik Indonesia Hence Mandagi mengatakan, seluruh Ketua Umum organisasi pers yang hadir pada pertemuan di sebuah restoran di bilangan Jakarta Pusat tersebut, sepakat menyatakan “perang” melawan kriminalisasi pers Indonesia.

“Target utama perlawanan kita adalah Dewan Pers, karena menjadi biang kerok terjadinya tindakan kriminalisasi pers di berbagai daerah,” ungkap Mandagi. Dan dalam waktu dekat ini (4/07/2018), Mandagi membeberkan, akan ada aksi damai perwakilan wartawan dari berbagai daerah yang terpusat di Jakarta, usai sidang gugatan Perbuatan Melawan Hukum terhadap Dewan Pers di PN Jakarta Pusat.

Ketua Presidium FPII Kasihhati menegaskan,bahwa untuk aksi menggugat Dewan Pers,FPII tidak perlu diragukan lagi, kami sudah melakukan aksi satu dan dua,untuk segala kesiapan kami sudah siap termasuk mobil komando karena memang dua bulan kemaren kami sudah menyusun untuk aksi dan planning setelah hari Raya Idul Fitri FPII beraksi. “tegasnya.

Tambah Kasihhati,maka dengan ini saya menghadiri undangan pertemuan ini, sangat baik kita bersatu menyatukan visi dan misi membela insan pers dan menolak kriminalisasi pers yang diperbuat oleh Dewan Pers.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Komite Wartawan Reformasi Indonesia, Ozzy Sulaiman Sudiro mengaku, akan ada agenda besar penyelamatan kemerdekaan pers Indonesia yang sedang dipersiapkan puluhan organisasi pers di Posko Komando Perang Melawan Kriminalisasi Pers yang berpusat di lantai 5 Gedung Dewan Pers.

Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia Wilson Lalengke menegaskan, hanya terjadi di Indonesia, sebuah karya jurnalistik dianggap perbuatan kriminal oleh Dewan Pers.

“Puluhan ribu media dan ratusan ribu wartawan harus diselamatkan dari tindakan kesewenangan Dewan Pers,” imbuhnya.

Sumber : FPII

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *