DANA DEBAT PUBLIK KANDIDAT KABUPATEN MUARA ENIM DI PERTANYAKAN.

Muara Enim
LenteraKhatulistiwa.com

Debat publik antar kandidat calon pemilukada Kabupaten Muara Enim yang dilaksakan pada Sabtu, (05/05/2018) lalu masih menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat. Salah satu besarnya dana yang digunakan untuk menyewah Event Organizer (EO) dalam memuluskan acara tersebut.

‘Banyak kalangan masyarakat yang mempertanyakan besaran dana yang di pakai, sedangkan acara tersebut terkesan tertutup dan hanya melibatkan sebagian besar kelompok atau organisasi yang berhubungan langsung dengan KPUD, seperti PPK dan lain sebagainya. Acara yang dilakukan di Ballrom Hotel Grand Zuri dengan pengawalan ketat aparat kepoliisian  ketat.

“Berapa nian dana yang di pakai untuk debat itu, katanya disiarkan di TV milik Negara, kato wong si mewah acara nyo tapi dak tau,”pertanyaan salah seorang LSM Muara Enim.

‘Hal yang sama juga disampaikan Ketua DPD Ikatan Wartawan Online Kabupaten Muara Enim, Nursamsu. Dia juga mempertanyakan besarnya dana debat kandidat tersebut.

“Acara itu kan acara besar. Bukan acara sepeleh, Ada dananya. seharusnya bisa memberikan kepuasan masyarakat Kabupaten di Muara Enim.Ujar Nursamsu.

“Sesuai dengan namanya, ” Debat Publik ”  visi misi dan program masing masing paslon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Muara Enim. Namun nyatanya banyak yang tidak tahu hasil dari debat kandidat tersebut. 

“Anehnya lagi lanjutnya diacara itu dinominasi oleh anggota PPK. Ada 120 anggota PPK dari 500 kursi yang disiapkan panitia. Kalau masing masing paslon membawa pendukung 40 0rang berarti sudah 280 kursi yang terisi, belum lagi dari OPD nya. Ormas, terus perwakilan masyarakat yang independennya mana. Tanyanya.

“Menurut kami acara debat kandidat itu sangat ambaradul, tidak ada konsumsi peserta, belum lagi diluar ruangan tidak ada layar monitor, jadi kehadiran warga pada acara itu tidak ada gunanya, mereka tidak tahu hasil dari debat kandidat tersrbut. Mereka cuma rami ramian saja. Kalau alasan masalah keamanan bukankah ada aparat kepolisian.

“Masyarakat inilah yang sebenarnya yang lebih layak mendengarkan debat kandidat yang disampaikan para paslon daripada PPK. .Mending hadirkan para kades yang berhubungan langsung dengan masyarakatnya. Tukasnya.

“Juga yang menjadi pertanyaan lagi pada kegiatan debat kandidat tersebut, katanya disiarkan di TV Lokal secara tunda. Berarti fihak penyelenggara ada memboking stasiun TV, tapi hal ini berbeda dengan keterangan salah seorang komisioner KPU yang mengatakan bahwa penyelenggara cuma memboking EO bukan TV, masalah urusan tayang di TV itu urusan EO. Ko begitu ya. EO mana yang penyelenggara gunakan. Tanyanya.

“Sedangkan EO yang menghandle acara tersebut juga dikritisi oleh Fanelis, Dr Febrian SH MS seorang Dekan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya. Dikatakannya bahwa EO yang menghandle acara tersebut tidak Profesional dan tidak menguasai jalan nya acara. 

“Perlu kejelasan dan transparan mengenai dana debat kandidat tersebut” Pungkasnya.

“Terkait permasalahan dana debat kandidat, sebelumnya portal ini sudah mencoba melakukan

“Konfirmasi ke divisi Farmas (Komisiomer) KPUD Kabupaten Muara Enim, Isa Ansori. Mempertanyakan berapa dana debat kandidat tersebut. Tapi dia enggan memberikan komentar.

“Kami tidak tau soal dana langsung temui sekretaris saja, kamk hanya mengetahui masalah pelaksanaan nya saja,” tukas Isa. (Agus v)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *