Aspers Panglima TNI: Manajer Satuan Pengamanan Harus Memiliki Skil Menganalisa Tugas dan Memecahkan Permasalahan Pengamanan
On Tuesday, January 30, 2024
(Puspen TNI). Pelatihan keterampilan kualifikasi Gada Utama bersifat pengembangan yang bertujuan menghasilkan Manajer Satuan Pengamanan (Satpam) yang memiliki sifat mental, kepribadian, dan memiliki keterampilan Manajer Security dengan kemampuan melakukan analisa tugas, mengelola sumber daya serta pemecahan permasalahan pengamanan.
Hal tersebut disampaikan Aspers Panglima TNI Marsda TNI Arif Widianto, S.A.B., M.Tr.(Han)., CHRMP., dalam amanatnya yang dibacakan oleh Waaspers Panglima TNI Brigjen TNI Budi Eko Mulyono saat menghadiri pembukaan Program Pembekalan Keterampilan Kualifikasi Gada Utama TA. 2024 yang dibuka oleh Dirpotmas Korbinmas Baharkam Polri Brigjen Pol Edy Murbowo, S.IK., M.Si., bertempat di Park Hotel Cawang, Jakarta Timur, Senin (29/1/2024).
Program pembekalan keterampilan kualifikasi Gada Utama merupakan satu dari tujuh program pembekalan keterampilan yang diselenggarakan Mabes TNI dalam hal ini Spers TNI yang bekerja sama dengan PT. Bharata Satya Sejahtera (BSS Group) dan Korbinmas Baharkam Polri.
Pelaksanaan pembekalan keterampilan Gada Utama tahun 2024 ini merupakan angkatan ke-2 yang dilaksanakan oleh Spers TNI dan diikuti oleh 37 peserta Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira Menegah (Pamen) jajaran Mabes TNI dan Angkatan dari tanggal 28 Januari sampai dengan 2 Februari 2024.
Dengan diselenggarakannya Bektram kualifikasi Gada Utama ini diharapkan kompetensi Security Manager sebagai pengemban amanah pendelegasian tugas fungsi Kepolisian terbatas dapat mempertanggungjawabkan keberadaan, fungsi dan perannya.
Kompetensi sebagai pedoman kerja satuan pengamanan kualifikasi Gada Utama meliputi 7 (tujuh) unit kompetensi yakni: menentukan tingkat resiko, keamanan area kerja, menentukan tingkat kerawanan area kerja, menyusun rencana pengamanan, menyusun standar operasional prosedur, melaksanakan manajemen tanggap darurat, menangani konflik di lingkungan kerja, dan menyusun desain simulasi pengamanan.
Pembekalan keterampilan ini juga didukung oleh tenaga pengajar dari Mabes Polri (Baharkam) dan juga peserta diberikan wawasan mendalam dalam menghadapi tantangan keamanan yang kompleks.