-->
Advertise Here

Subscribe Here!

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Search This Blog

lenterakhatulistiwa.com. Powered by Blogger.
Dari Tangerang, Presiden Jokowi Sempatkan Antar Pak Habibie ke Kediamannya Sebelum ke Halim

By On Saturday, December 16, 2017


Setelah menghadiri acara Rapat Koordinasi Nasional Tiga Pilar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Tangerang, Banten, Sabtu, 16 Desember 2017, Presiden Joko Widodo semestinya langsung menuju Bandar Udara Halim Perdanakusuma di Jakarta.

Namun, di luar jadwal yang telah ditetapkan, Presiden Jokowi mengajak Presiden RI ke-3 B.J. Habibie yang kebetulan hadir dalam acara tersebut untuk memasuki kendaraan RI-1.

Semula informasi dari Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono, Pak Habibie akan turut ke Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma dan berpisah di situ.

Namun dalam perjalanan, Presiden Jokowi memutuskan mengantar Pak Habibie ke kediamannya di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan.

Berangkat dari ICE BSD pada pukul 12.15 WIB, keduanya tiba di kediaman Pak Habibie pada pukul 12.55 WIB, Presiden Jokowi yang duduk di sebelah kiri membuka pintunya terlebih dahulu untuk kemudian menunggu Pak Habibie keluar dari pintu sebelah kanan.

Usai berpamitan, Presiden Jokowi kemudian melanjutkan perjalanannya ke Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, untuk bertolak ke Yogyakarta dalam rangka kunjungan kerja.


Jakarta, 16 Desember 2017
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin

PELAYANAN TIDAK PROFESIONAL – KEPALA KANTOR BPNRI TANGSEL SULIT DI TEMUI

By On Friday, December 15, 2017


Tangerang selatan -  LenteraKhatulistiwa -  Pejabat dikantor Badan Pertanahan Nasional Tangerang Selatan  harus manusia yang profesional dan berpengalaman, pasalnya, salah satu berkas  permohonan SK Pembaruan Hak nomor berkas 93265 / 2017 di daftar tanggal 30 oktober 2017 hingga hari belum selesai, alasan – alasan yang di himpun oleh awak media ketika di konpirmasi kepada kepala kantor Badan Pertanahan Nasional ( BPNRI ) Tangerang selatan “ ISKANDAR.S “  ketika ditemui di lobi ( jum’at,15/12/2017 ) “ Konsep – konsep berkas dimaksud, banyak yang salah, makanya saya coret agar direfisi, saya kan orang Hukum, tidak mungkin saya tandatangan berkas yang tidak sesuai dengan peraturan, dan tadi pun sudah saya telepon pak zainal “ kasubsi” agar diberi penjelasan supaya kedepannya tidak ada yang salah” pungkasnya sambil ia menunggu sopir nya untuk mengantar ia ke kanwil.

Lebih lanjut, ketika ditanya, kapan kira-kira berkas dimaksud bisa selesai “ mungkin senin atau selasa akan direfisi terlebih dahulu, mudah – mudahan secepatnya”tuturnya.

Berkas permohonan tersebut memang sudah berkali – kali direfisi bahkan yang kesekian kalinya termasuk refisi nama kepala kantor yang sudah dibuat, yakni pergantian kepala kantor ( PLT ) Teguh kepada  Iskandar.S ( PLT ) yang masih merangkap jabatan selaku Kabid KKP di BPNRI Kanwil Banten.

Namun, jika kita mengutip dari penuturan kepala kantor tadi ( Iskandar.S ) ” saya orang Hukum, berkas harus sesuai dengan Hukum dan peraturan untuk dapat ditandatangani “ mungkin masih terang dalam ingatan kita, bahwa beberapa  bulan yang lalu telah di muat dalam pemberitaan di media  sebuah permohonan berkas  SK ( rekomendasi kanwil ) yang terjadi refisi beberapa kali, bahkan berkas  tersebut sudah lepas dan lolos dari pemeriksaan beliau selaku Kabid KKP sebelum lanjut ke meja kepala kanwil, namun kenyataannya berkas itu disposisi dari kepala kanwil  setelah dikoreksi oleh staf kepala kanwil ( mas Bima ), hingga berkas itu berbulan – bulan baru selesai.  (HENDRIK.T)

M. Yunus : Terima Kasih Kunjungan Tim Jumat Barokah Polresta

By On Friday, December 15, 2017



Humas Resta Pku - Polresta Pekanbaru melaksanakan Giat Jumat Barokah menyambangi rumah Muhammad Yunus (66 th) warga Jalan Kampung Baru Kelurahan Bambu Kuning Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru. Jumat (15/12/2017)

Kunjungan Jumat Barokah dipimpin oleh Kapolresta Pekanbaru yang diwakili oleh Wakapolresta Pekanbaru AKBP Edy Sumardi Priadinata, S.I.K., dan di ikuti oleh Tim Jumat Barokah lainnya diantaranya Kasubbag Humas Polreata Pekanbaru Iptu Polius Hendriawan, Ipda Amelia, Bhabinkamtibmas Rejosari Polsek Tenayan Raya Bripka Zalman Harefa, Bhabinkamtibmas Kulim Aiptu Syafwan, Bripka Bagus dan Brigadir Dodi serta dihadiri oleh Sekretaris Lurah Bambu Kuning Kecamatan Tenayan Raya Reka Kurniawati.

Kunjungan ke rumah Pak Yunus (66 th) yang mempunyai seorang istri bernama Sartini (48 th) dan mempunyai tiga orang anak, sementara dua orang anaknya telah meninggal dunia dan satu orang lagi anaknya yang telah menikah pergi meninggalkan mereka berdua tanpa ada kabar lagi. Pak Yunus hidup hanya berdua dengan istrinya yang tinggal berpindah-pindah rumah hasil tumpangan dari salah seorang warga sekitar tempat tinggalnya. Pak Yunus mempunyai sakit mata tidak bisa melihat, sementara istrinya Bu Sartini mengalami gangguan pendengaran. Untuk menghidupi kehidupan sehari-hari istrinya Bu Sartini bekerja memasak di rumah warga, serta bantuan uluran tangan warga sekitar yang membantu kehidupan sehari-hari.

Kunjungan Jumat Barokah secara konsisten dilakukan Polresta Pekanbaru untuk mendekatkan diri kepada Masyarakat dan wujud kepedulian Polisi terhadap Masyarakat. Jumat Barokah yang dilaksanakan setiap hari Jumat guna mengunjungi warga masyarakat yang dibantu Bhabinkamtibmas. Personil Polresta Pekanbaru mengumpulkan sumbangan untuk memberikan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan. Dengan harapan kegiatan ini bisa meringankan beban masyarakat, serta kegiatan ini mengajak rekan-rekan yang lain untuk ikut kegaiatan Jumat Barokah ini.

“Saya sangat berterima kasih kepada pihak Polresta Pekanbaru yang telah peduli kepada kami dan kami berharap kesembuhan penyakit yang kami derita ini,” Ungkap Pak Yunus.

Seretaris Lurah Bambu Kuning Reka Kurniawati sangat berterima kasih kepada Kepolisian Kota Pekanbaru terhadap kepedulian kepada masyarakat yang kurang mampu, kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Polisi terhadap Masyarakat.

Wakapolresta Pekanbaru ”Pak Yunus yang mengalami kerusakan mata dan di diagnosa penyakit tertentu, Kami akan mencoba melaporkan kepada Bapak Kapolresta Pekanbaru dan akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dan teman-teman kami yang Dokter untuk bisa melihat, menganalisa dan memeriksa penyakit mata yang diderita oleh Pak Yunus, untuk di upayakan dalam operasi mata, seperti yang kami dalam operasi Katarak Gratis kepada Masyarakat yang kami taja antara Polresta dengan Lion Club dengan Rumah Sakit Prima. Dan Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan seperti ini bisa menambah ukhuwah Islamiyah diantara kita dan bisa mengobati masyarakat kita yang membutuhkan,” Ungkap AKBP Edy Sumardi Priadinata, S.I.K.

AKTIVIS: “TIDAK MAMPU MENATA PKL PASAR ANYAR, SEBAIKNYA BIMA ARYA AKUI KEGAGALANNYA MEMIPIMPIN KOTA BOGOR”

By On Friday, December 15, 2017


Ketidakmampuan dalam menata pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Anyar Kota Bogor merupakan salah satu “bukti nyata gagalnya” kepemimpinan Bima Arya Sugiarto sebagai Walikota Bogor. Selain itu, masih banyak kegagalan baik yang dirasakan oleh masyarakat Kota Bogor maupun tidak secara langsung dirasakan.

“Sudah hampir selesai masa jabatannya Walikota Bogor dalam memberikan perubahan baik tatanan Kota maupun mental masyarakat Bogor, tapi apa hasil yang dirasakan saat ini?” ucap praktisi hukum Budi Suryadi Putera, SH saat diwawancarai, Kamis 14/12/2017.

“Tak usah banyak kita menilai Bima Arya sebagai Walikota Bogor, kita lihat yang di depan mata, urusan menata PKL saja tidak selesai, di Pasar Anyar hampir seluruh masyarakat baik dari warga Bogor maupun dari luar Bogor, banyak melakukan aktivitas jual beli untuk kebutuhan rumah tangga,” lanjutnya.

“Dengan melihat kesemrawutan saja, khususnya dalam menata PKL, sudah jadi tolak ukur kegagalan dalam memimpin Kota Bogor.”

“Tidak usah bicara atau menilai masalah-masalah lain, revitalisasi atau pembangunan Blok F menunjukkan ketidaktegasan Bima Arya sebagai pemimpin yang mengakibatkan kebingungan pedagang.”

“Bukan hanya itu, Masjid Agung, Transmart, Masjid di Bogor Utara, kemacetan dan masih banyak lagi,” ungkap Budi.

Budi juga mengatakan, “jika hanya menata dan mengatur PKL di Pasar Anyar tidak mampu, dimana menurut saya aktifitas di sana sebagai miniatur aktifitas seluruh warga Kota Bogor, lebih baik nyatakan secara elegan bahwa saya gagal sebagai Walikota Bogor.”

“Buat apa mau maju kembali menjadi Walikota Bogor, harusnya sadar diri, hampir selesai kepemimpinan 5 tahun ini tidak bisa merubah dan memberi solusi  tatanan PKL di Pasar Anyar berarti gagal dalam memimpin Kota Bogor,” tegas Budi

Menurut Budi, visi misi dan tujuan Bima Arya sebagai Walikota Bogor “sudah jelas gagal”.

“Tidak usah banyak menilai kita liat bersama kesemrawutan penataan PKL di Pasar Anyar sudah menjadi salah satu bukti gagalnya Bima Arya,” pungkasnya. Dody

Resmob Polsek Cileungsi Ringkus 3 Pelaku Pencurian Kabel Panel PT Qualimas

By On Friday, December 15, 2017


LenteraKhatulistiwa, BOGOR (Kriminal) - Polisi amankan tiga pelaku Pencuri Kabel Tembaga Di PT. Qualimas Indonesia yang berada di Kilometer 23 Jalan Raya Narogong no.8 RT002/RW03 Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Kamis (14/12/2017) kemarin.

Menurut keterangan sumber dari pihak perusahaan yang tak ingin disebutkan namanya, bahwa polsek cileungsi sudah mengamankan 3 pelaku dengan inisial MN, I dan M. Dan masih ada satu pelaku berinisial B yang menjadi Target Pencarian Orang (TPO) oleh pihak kepolisian sektor setempat.

Ketiga pelaku, M merupakan pelaku yang beraksi, sedangkan I penyuruh dan MN sebagai persiapkan peralatan mobil maupun alat perkakas seperti Gunting, Tang sebagai pemutus kabelnya.

Pelaku berinisial (I) dan (M) keduanya merupakan otak dari tindak pidana pencurian asal Madura.

"Kasus ini sedang didalami oleh polsek cileungsi, sebab masih ada pelaku lainnya yang belum tertangkap," ujarnya, Kamis (21/12/2017).

Dirinya menambahkan, kabel panel yang dicuri kurang lebih seberat 2 kwintal dengan jenis tembaga 'Super'.

Terpisah, Kapolsek Cileungsi, Komisaris Polisi (Kompol) Asep Fajar pun membenarkan perihal penangkapan pencurian yang terjadi di PT. Qualimas.

"Benar, kita sudah mengamankan 3 pelaku, namun ini masih kita dalami dan masih dalam pengembangan." tukasnya. (Yudhi)

Tiba Di Jakarta, Presiden Sampaikan Hasil KTT LB OKI

By On Thursday, December 14, 2017


Siang ini, Presiden Joko Widodo bersama dengan rombongan tiba di Tanah Air usai kunjungannya ke Istanbul, Turki. Di sana, Presiden mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTTLB) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk membicarakan persoalan terkait Palestina.

Tiba sekira pukul 12.30 WIB di Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Kamis, 14 Desember 2017, Kepala Negara dengan didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberikan keterangannya.

Selain itu, tampak pula menyambut kedatangan Presiden dan Ibu Iriana, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Mulyono, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Ade Supandi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam keterangan persnya, Presiden berharap agar pertemuan tersebut menghasilkan tindakan nyata dan berharap negara-negara anggota OKI dapat mengupayakan perjuangan yang lebih dalam merespons situasi Palestina di Dewan Keamanan PBB.

"Di Dewan Keamanan PBB, negara-negara OKI harus dapat memastikan adanya pertemuan open debate mengenai situasi di Palestina," ujarnya.

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menyerukan agar negara-negara anggota OKI mendukung penuh upaya Palestina untuk mendapatkan status keanggotaan di sejumlah organisasi internasional. Dalam hal ini, negara-negara anggota OKI diharapkan untuk memulai lobi kepada negara-negara lain.

"Anggota OKI juga harus mendukung setiap pencalonan Palestina dalam keanggotaan di berbagai organisasi internasional dan negara OKI harus memulai lobi dukungan kepada negara-negara gerakan nonblok," ia menambahkan.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden menjelaskan bahwa KTTLB OKI yang dilaksanakan pada Rabu kemarin itu menghasilkan sejumlah kesepakatan.

"Pertama, menghasilkan resolusi OKI mengenai Al-Aqsa. Kedua, menghasilkan komunike final OKI, dan yang ketiga menghasilkan deklarasi Istanbul," ucapnya.

Enam Usulan Presiden Jokowi di KTTLB OKI

Sebelumnya, saat berkesempatan untuk menyampaikan pidatonya dalam forum tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan enam poin penting terkait usulan sikap negara-negara anggota OKI. Keenam poin penting tersebut kembali disampaikan Kepala Negara saat memberikan keterangan pers di Jakarta.

"Pertama, OKI harus secara tegas menolak pengakuan unilateral tersebut," ucapnya.

Menurutnya, solusi dua negara merupakan satu-satunya solusi yang dapat diterima di mana Jerusalem Timur ditetapkan sebagai ibu kota Palestina.

Kedua, Presiden Jokowi mengajak semua negara yang memiliki Kedutaan Besar di Tel Aviv, Israel, untuk tidak mengikuti keputusan AS memindahkan kedutaan ke Yerusalem. Ketiga, negara OKI dapat menjadi motor untuk menggerakkan dukungan negara yang belum mengakui kemerdekaan Palestina.

"Keempat, bagi negara anggota OKI yang memiliki hubungan dengan Israel agar mengambil langkah-langkah diplomatik, termasuk kemungkinan meninjau kembali hubungan dengan Israel sesuai dengan berbagai resolusi OKI," Presiden melanjutkan.

Kelima, anggota OKI harus ambil langkah bersama tingkatkan bantuan kemanusiaan, peningkatan kapasitas dan kerja sama ekonomi kepada Palestina. Keenam, OKI juga harus mampu menjadi motor bagi gerakan di berbagai forum internasional dan multilateral untuk mendukung Palestina.


Jakarta, 14 Desember 2017
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin

Kekerasan terhadap Wartawan terjadi lagi,  Pengurus FPII angkat bicara

By On Wednesday, December 13, 2017


Jakarta - Kekerasan terhadap Wartawan kembali terjadi.  Kali ini dialami oleh salah seorang Anggota Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Setwil Jawa Timur yang berinisial SA dari koran TKP.

Ironisnya penganiayaan yang dialami oleh SA didepan khalayak ramai dan disaksikan oleh oknum Aparat Kepolisian tidak mendapat pertolongan malah dikeroyok.

Ketua Presidium FPII, Kasihhati yang mendapat laporan dari Pengurus FPII Setwil Jawa Timur meradang.
Beliau sangat mengecam tindakan yang dilakukan oleh Pemilik tempat hiburan tersebut.

" Siapapun yang melakukan penganiayaan terhadap wartawan dengan dalih apapun tidak bisa ditolerir ", ujar Kasihhati di Kantor Sekretariat FPII, Jalan Rawajati Timur I No. 2 Jakarta Selatan, Rabu (13/12/17).

Kasihhati juga meminta aparat kepolisian mengusut kasus penyaniayaan tersebut apalagi si korban (SA) sudah membuat laporan kepolisian terkait apa yang dialaminya.

" Saya meminta Pengurus FPII Setwil Jawa Timur dan seluruh wartawan untuk memantau kasus ini. Jangan kasus seperti ini dianggap sepele ", Pintanya.

Ditempat yang sama, Ketua Deputy Advokasi Setnas FPII, Wesly HS menyayangkan sikap oknum aparat kepolisian yang melihat kejadian tersebut tetapi tutup mata serta tidak ada upaya untuk melerai tindakan kekerasan tersebut.

Ia juga mengkritisi keberadaan oknum Polsek Simokerto Surabaya tersebut ditempat hiburan malam saat kejadiaan. " Apakah oknum tersebut sebagai backing atau sebagai pengamanan wilayah? lah koq ini ada penganiayaan malah dibiarkan?, tanya Wesly.

Seperti diketahui, pada hari senin (11/12/2017) Wartawan berinisial (SA), dari Media Koran TKP saat malam kejadian dirinya hendak menemui pemilik hiburan malam, Cafe Santoso.

Kedatangan SA dengan maksud untuk menyampaikan undangan dan menyerahkan proposal kerjasama dalam rangka Anniversary HUT media Koran TKP kepada pengelola Cafe Santoso.

Niat baik SA disalah artikan oleh pemilik cafe, hingga terjadi kesalah pahaman sampai terjadi pemukulan yang dilakukan oleh pemilik cafe santoso. Melihat insiden yang terjadi anak buah pemilik cafe ikut juga memukuli SA, hingga terjadi pengeroyokan.

Merasa ada aparat kepolisian dilokasi kejadian tersebut, SA agak sedikit tenang. Namun dugaan SA keliru, oknum polisi yang disinyalir dari Reskrim Polsek Simokerto Surabaya hanya berdiam diri tidak ada upaya untuk melindungi masyarakat seperti slogan Kepolisian; pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat.

Ketua Setwil FPII Jawa Timur ( Jatim ), Bayu menyesalkan tindakan Cafe Santoso hingga membuat korban (SA) mengalami luka lebam akibat penganiayaan dan juga pengeroyokan.

"Wartawan juga manusia, bukan binatang, saya meminta pihak kepolisian untuk segera memproses pelaku pengeroyokan yang dilakukan oleh pihak Cafe santoso dan beberapa anak buahnya," ujarnya.

Bayu juga meminta klarifikasi terkait informasi saat dilokasi terjadinya pengeroyokan, ada oknum anggota reskrim Polsek Simokerto, yang konon hanya berdiam diri dan menyudutkan korban.

"Negara kita adalah negara hukum dan hukum harus ditegakan, dan pekerjaan wartawan jelas dilindungi Undang undang Pers No.40 tahun 1999," pungkasnya.

(Team FPII)