-->
Advertise Here

Subscribe Here!

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Search This Blog

lenterakhatulistiwa.com. Powered by Blogger.
Presiden Tegaskan Upaya Pencegahan Korupsi Harus Terus Dilakukan

By On Monday, December 11, 2017


Indonesia merupakan salah satu negara yang paling aktif dalam hal penegakan hukum terkait kasus korupsi. Untuk tahun 2016-2017 saja, jumlah uang negara yang berhasil diselamatkan melalui penegakan hukum ialah sekira Rp3,55 triliun.

Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan dalam acara Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia  dan Peresmian Pembukaan Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi Ke-12 serta Peluncuran Aplikasi e-LHKPN di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin, 11 Desember 2017.

Dalam perjalanannya, tak lama setelah berdiri hingga kini, Komisi Pemberantasan Korupsi yang memang memiliki agenda utama untuk memberantas korupsi di Tanah Air setidaknya telah menangkap belasan gubernur, puluhan bupati dan wali kota, dan sejumlah anggota Dewan.

"Sejak tahun 2004 sampai sekarang ada 12 gubernur yang ditangkap karena korupsi, 64 bupati dan wali kota juga ditangkap karena korupsi. Belum pejabat-pejabat baik Gubernur BI, kalau tidak keliru 2, DPR dan DPRD saya tidak hitung, dan mayoritas adalah kasus penyuapan," ia menerangkan.

Namun, setelah sekian banyak pihak yang telah diberikan hukuman terkait perbuatannya, Presiden Joko Widodo heran, ternyata masih saja ditemukan pejabat-pejabat dan pihak-pihak yang terus ditangkap karena melakukan kejahatan korupsi ini. Ini sekaligus menandakan bahwa upaya-upaya pencegahan korupsi di Tanah Air harus dilanjutkan.

"Ini berarti bahwa tidak bisa disangkal lagi bahwa upaya pencegahan korupsi harus terus kita lakukan lebih serius. Tidak bisa ditunda lagi bahwa sistem pemerintahan, pelayanan, administrasi semua harus dibenahi," ujarnya.

Salah satu hal yang dilakukan pemerintah guna mencegah tindak penyelewengan anggaran ialah dengan melakukan deregulasi. Menurut Presiden, dengan semakin banyaknya regulasi, potensi untuk terjadinya korupsi juga akan semakin besar.

"Setiap regulasi itu seperti sebuah pisau bermata dua. Setiap aturan, izin, dan persyaratan mempunyai potensi untuk bisa menjadi objek transaksi dan korupsi," ucapnya.

Kepala Negara mengamati bahwa birokrat cenderung untuk menerbitkan sebanyak mungkin aturan. Dari sekian banyak aturan itu, banyak ditemukan aturan-aturan yang tidak jelas dan menggunakan bahasa "abu-abu".

"Artinya regulasi, aturan, perizinan, dan persyaratan itu sangat potensial menjadi alat pemerasan, alat untuk transaksi," tuturnya.

Hal seperti itulah yang mantan Gubernur DKI Jakarta ini tak ingin terus terjadi. Ia pun meminta jajarannya dan para kepala daerah untuk memangkas segala regulasi yang akhirnya justru membebani masyarakat.

"Semua kementerian, gubernur, bupati, dan wali kota pangkas itu yang namanya regulasi yang membebani baik masyarakat dan dunia usaha serta menjadikan negara ini tidak efisien," kata Presiden.

"Nanti mau saya buat lomba siapa yang bisa memangkas peraturan-peraturan saya beri hadiah," ia menambahkan.

Selain melakukan deregulasi, saat ini pemerintah juga sedang menyiapkan Peraturan Presiden mengenai perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi.

"Kita baru menyiapkan Perpres untuk penerapan _e-budgeting_, _e-planning_, dan _e-procurement_ yang terintegrasi. Upaya ini diharapkan semakin memperkecil ruang untuk penyelewengan dan korupsi secara sistematis," tuturnya.

Presiden pun memastikan bahwa pemerintah tidak akan pernah berhenti untuk memberantas dan memperkecil peluang terjadinya korupsi di pemerintahan. Ia juga mengajak seluruh pihak untuk bahu membahu dalam memberantas korupsi di Indonesia.

"Saya mengajak semua pihak untuk selalu bekerja sama dalam pemberantasan korupsi. Perbaiki sistem untuk mencegah korupsi, tingkatkan produktivitas bangsa melalui sistem pelayanan dan pemerintahan yang efisien, lanjutkan terus penegakan hukum yang seadil-adilnya, dan ajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan antikorupsi," ucapnya.


Jakarta, 11 Desember 2017
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin

Diduga Kurangnya Keterbukaan Publik, Papan Proyek Baru Dipasang

By On Monday, December 11, 2017



DEPOK (BS) - Kurangnya keterbukaan terhadap publik saat pengerjaan Pembangunan Jembatan Kali Binong Jl. Raya Pertanian RW 09 Perumahan Lembah Griya Indah, Kelurahan Cipayung Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat.

Pasalnya, sudah hampir satu minggu berjalan dari pengerjaan tersebut papan proyek/rincian proyek baru dipasang oleh perwakilan PT. Duta Pribumi Perkasa sebagai pelaksana dan PT. Marina Cipta Pratama sebagai konsultan pengawas.

Ketika ditemui wartawan, Minggu (10/12), Akim pengawas pekerja lepas menyatakan bahwa, rincian proyek tersebut baru dipasang karena belum ada waktu yang pas.

"Baru sempat," kilahnya singkat.

Dia enggan menjawab semua pertanyaan yang ditanyakan dan terkesan menghindar dari media.

Di tempat yang sama, Nasruddin warga sekitar, menyatakan bahwa proyek ini sebelumnya kurang adanya transparansi.

"Masyarakat ingin tahu, berapa nilainya. Sampai kapan pekerjaannya," ujarnya. Saat ditemui LenteraKhatulistiwa.com

Dia menjelaskan, bahwa sebelumnya dampak banjir bukan hanya dirasakan oleh RW09 warga Perum Lembah Griya Asri.

"Jadi, dengan adanya pekerjaan tersebut sebenarnya bukan untuk dirasakan oleh RW 09 saja. Tapi RW 04 dan RW03 juga mengalami hal yang sama," jelasnya.

Pihaknya berharap, agar fokus pekerjaan bukan untuk jembatan saja. Tapi dampak selanjutnya setelah proyek tersebut harus segera dilakukan mencegah banjir.

"Sekarang sudah lebar gorong-gorongnya. Harus dicegah dari sekarang juga," tegasnya.


Untuk diketahui, pembangunan infrastruktur fisik di era reformasi dan otonomi daerah dewasa ini mensyaratkan adanya "feedback" atau umpan balik dari semua elemen masyarakat yang ada untuk mengontrolnya. Bagaimana tidak, reformasi dan "desentralisasi" dibuat berdasarkan harapan untuk mengurangi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di segala sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sementara itu, terkait dengan tujuan tersebut, salah satu peraturan yang diterapkan adalah wajibnya pemasangan papan nama pengumuman oleh para pelaksana proyek, sesuai dengan prinsip transparansi anggaran.

“Transparansi anggaran sudah menjadi keharusan dilaksanakan pemerintah dalam menjalankan program kerjanya. Dimulai sejak awal sampai akhir sebuah proyek yang dilaksanakan pemerintah. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan tender, sampai pelaksanaan proyek,” ungkap Jajang Nurjaman, Koordinator Investigasi di Center for Budget Analysis (CBA)

Dia menjelaskan, aturan tersebut sudah jelas tertera dalam UU No.14 Tentang Keterbukaan Informasi Publik. Selain UU KIP, ada beberapa aturan lain yang mempertegas tentang transparansi pelaksanaan program pemerintah. Seperti Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung (Permen PU 29/2006) dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan (Permen PU 12/2014).

“Adapun secara teknis, aturan tentang pemasangan papan pengumuman proyek biasanya diatur lebih detail oleh masing-masing provinsi. Berarti jika di lapangan terdapat sebuah proyek yang tidak menyertakan papan pengumuman proyek, sudah jelas menabrak aturan. Bahkan patut dicurigai proyek tersebut tidak dilaksanakan sesuai prosedur sejak awal,” tegas Jajang. (Deva)

Pengukuhan FPII Korwil Kabupaten Bandung Barat oleh Ketua FPII SetWil Jawa Barat

By On Sunday, December 10, 2017



LenteraKhatulistiwa.com – Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Setwil Jawa Barat kembali melakukan pengukuhan bagi sejumlah Koordinator Wilayah atau Korwilnya di Jawa Barat. Pengukuhan ini merupakan wujud serta bentuk keseriusan dari masing – masing Korwil dalam upayanya mengembangkan serta mengepakkan sayap FPII di wilayahnya.

Sabtu (09/12), Kecamatan Desa Cipatat yang diplot sebagai tempat Acara perhelatan Akbar Pengukuhan Korwil FPII Kab. Bandung Barat dipenuhi oleh undangan yang yang hadir. Semarak suasana sejak awal sudah terlihat jelang acara Pengukuhan tersebut berlangsung.

Acara yang dihadiri langsung oleh Ketua FPII Setwil Jawa Barat, Merry Panjaitan,   Ketua Deputi Advokasi, Wesly H. Sihombing, Sekretaris FPII Setwil Jabar, Jansen Matondang. Dan juga terlihat hadir beberapa Korwil FPII di Jawa Barat seperti Korwil FPII Kab.Bogor, Korwil FPII Tasik, Korwil FPII Kota Bekasi. Serta  para tamu undangan lainnya dari jajaran pemerintah Daerah Kab. Bandung Barat, tokoh masyarakat, tokoh agama, ormas yang ada di wilayah Kabupaten Bandung Barat.

Ketua Setwil Jawa Barat, Merry Panjaitan memberikan arahan dalam sambutannya, bahwa agar seluruh jajaran FPII Kab. Bandung Barat yang di lantik benar - benar dapat selalu menjaga marwah FPII, menjaga kekompakan diantara anggota, juga selalu menjalin kemitraan baik dengan pihak pemerintah dan masyarakat, maupun TNI & POLRI.
Bunda panggilan akrab Ketua Setwil Jabar ini juga berpesan melalui Acara Pengukuhan ini akan membawa angin perubahan baru bagi seluruh Pengurus FPII menuju keberhasilan dan kesuksesan bersama.

Pembacaan SK Pengukuhan FPII Korwil Kabupaten Bandung Barat dilakukan oleh Wesly HS (Ketua Deputi Advokasi), satu persatu nama Pengurus FPII Korwil yang dibacakan naik keatas panggung. Dan serah terima Bendera Pataka FPII Korwil dilakukan oleh Bunda Ketua FPII Setwil Jabar kepada Ketua FPII Korwil Kabupaten Bandung Barat sebagai bentuk seremoni utama acara ini.



Di akhir acara ini, diberikan cindera mata dan penghargaan bagi seluruh jajaran pemerintah yang ada di Kab. Bandung Barat yang hadir.
Lalu di tutup dengan Pembacaan Do’a oleh perwakilan dari kementrian agama yang ada di desa Cipatat serta di teruskan dengan acara Hiburan nyanyi bersama di iringi musik sebagai rasa syukur atas terselenggara dan suksesnya seluruh rangkaian acara. (Jack)

Wapres Jusuf Kalla Tutup Silaknas, ICMI Bisa Berkontribusi Besar Capai Tujuan Bernegara

By On Sunday, December 10, 2017


TANGERANG SELATAN – LenteraKhatulistiwa-- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta kepada semua anggota dan pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang berasal dari berbagai unsur masyarakat agar dapat lebih berkontribusi untuk kemajuan rakyat Indonesia khususnya umat Islam.

Permintaan tersebut disampaikan Jusuf Kalla pada penutupan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ICMI tahun 2017, di Gedung Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu malam 9 Desember 2017.

Dalam penutupan Silaknas ICMI tahun 2017, Jusuf Kalla juga mengemukakan mengenai banyak faktor guna mencapai tujuan kehidupan bernegara. Faktor tersebut, ucap Jusuf Kalla, stabilitas ekonomi, politik, sosial dan pertahanan keamanan.

“Dalam bernegara tentu saling mendukung. Ekonomi ditentukan oleh stabilitas politik. Politik ditentukan dengan keamananan yang baik. Itu menjadi bagian tanggung jawab kita. Bagaimana memperjelas tanggung jawab kita,” ujar Jusuf Kalla.

Menurut Jusuf Kalla, seluruh faktor pendukung tersebut saling berkaitan untuk menuju serta mencapai tujuan bernegara.

Oleh sebab itu, Jusuf Kalla mengatakan, juga berhubungan dan aktual dengan tema Silaknas ICMI Tahun 2017 yaitu ICMI untuk Bangsa: Memperkokoh Tanggung Jawab Bernegara.

Kendati begitu, Jusuf Kalla tetap mengingatkan kepada seluruh anggota maupun pengurus ICMI agar dapat merealisasikan konsep dan ide yang dicetuskan pada setiap pembahasan pidato serta diskusi.

“Indonesia termasuk negara yang paling sering melakukan pembicaraan hal-hal seperti ini. Tapi kemudian yang harus dilakukan adalah melaksanakan apa yang kita bicarakan. Melaksanakan apa yang kita cita-citakan. Pidato dan hasil musyawarah adalah baik, tapi yang ingin kita kerjakan untuk menciptakan hal nyata untuk negeri ini amat lebih baik,” ungkap Jusuf Kalla.*** (Hendrik.T)

Dapat nomor urut 1, Jika Terpilih Inilah Kontribusi Ikhsan Untuk Memajukan Kreatifitas Mahasiswa Unsyiah

By On Saturday, December 09, 2017


Banda Aceh I Persaingan memperebutkan Presiden Mahasiswa Unsyiah tahun ini akan terbilang sengit, 5 Kandidat dari berbagai kandidat akan bersaing. Dari FKIP Unsyiah Ikhsan calon Ketua BEM Unsyiah  mendapatkan nomor urut 1 saat pencabutan nomor urut  calon ketua BEM Unsyiah di Sekretariat gelanggang mahasiswa sabtu (9/12/2017)

Ikhsan mengatakan, dengan mendapatkan nomor urut 1, dirinya berharap seluruh mahasiswa Unsyiah bisa  bersatu demi meningkatkan kualitas intelektual mahasiswa.

"Nomor berapa pun Insya Allah tidak masalah namun nomor urut 1 ini mempunyai filosofi yang sangat tinggi sebab pemimpin itu hanya ada satu disetiap berbagai tingkatkan.

Ikhsan kemudian mengatakan bahwa momen Pemilihan Raya BEM Unsyiah ini bukanlah ajang persaingan antar pasangan calon. Tapi menurutnya hal ini adalah ajang bagi seluruh mahasiswa Unsyiah

Ia juga menambahkan, Unsyiah sebagai  Universitas terbesar di Aceh dan menjadi  kebanggaan rakyat Aceh sudah saatnya mahasiswa nya menjadi 'besar' pula.

Sementara calon lain M Rijalul Fakhri nomor urut 2, Sakti Ariya Duta nomor urut 3, Muhammad Yasir nomor 4 dan Agam Rizki nomor 5.

"Pemira ini bukan tempat bertarung untuk memecah belahkan mahasiswa. Pemira  kesempatan untuk maju bersama. Karena itu salam kita salam Ikhsan salam kebaikan. " kata Ikhsan

"Angka 1 ini memiliki makna spesial. Mahasiswa Unsyiah hanya butuh satu kali menentukan pilihannya dan cuma butuh 1 pemimpin  untuk memimpin Unsyiah ini. Kita akan majukan bersama mari menyebar kebaikan" tutupnya. (MI/Rilis)

Kepolisian Resort Malang, Jawa Timur, gelar Operasi Sikat II Semeru 2017 pasda 11-20 Desember 2017 guna meningkatkan keamanan di wilayah hukum setempat

By On Saturday, December 09, 2017


Kepala Kepolisian Resort Malang  Ajun Komisaris Besar Polisi Yade Setiawan Ujung S.H S.Ik M.Si menyampaikan, operasi ini dilakukan guna menanggulangi kejahatan Curas, Curat, Curanmor, penyalahgunaan senjata tajam, senjata api, bahan peledak, peredaran miras dan narkoba serta pemberantasan premanisme yang meresahkan masyarakat guna mwnciptakan kondusifitas kamtibmas si wilayah hukum Polres Malang jelang perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018

Disampaikan juga, selama pelaksanaan operasi berlangsung petugas akan mengawasi sejumlah tempat yang berpotensi terjadinya tindak kriminalitas.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah pelaksanan razia di lapangan agar dapat menangkap para pelaku yang meresahkan masyarakat.

Presiden Jokowi Lantik Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI

By On Saturday, December 09, 2017


Presiden Joko Widodo secara resmi melantik Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo. Pelantikan tersebut digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat, 8 Desember 2017 sekira pukul 17.00 WIB.



Hadi Tjahjanto dilantik menjadi Panglima TNI berdasarkan pada Surat Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI.

Sebelumnya, Hadi disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat menjadi Panglima TNI usai menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I DPR pada Rabu kemarin.

Pria kelahiran 8 November 1963 tersebut sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) sejak 18 Januari 2017.

Hadi mengawali karier sebagai pilot TNI Angkatan Udara di Skadron Udara 4 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur. Ia banyak menghabiskan waktunya di Skadron 4 Malang hingga menjabat Komandan Flight Ops "A" Flightlat Skadron Udara 32 Wing Udara 2. Pada 2010-2011, ia diberi tugas untuk menjabat Komandan Pangkalan Udara Adisumarmo, Solo, Jawa Tengah.

Dirinya juga sempat menjabat Sekretaris Militer Presiden hingga 2016. Sebelum diangkat sebagai KSAU, Hadi menjabat Irjen Kementerian Pertahanan.

Acara pelantikan diakhiri dengan pemberian ucapan selamat dan jabat tangan yang dimulai dari Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri untuk kemudian diikuti oleh sejumlah tamu undangan yang hadir.


Jakarta, 8 Desember 2017
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin