“Pemerintah Provinsi Banten akan menganggarkan pada APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah-red) 2018 sebesar Rp 200 miliar untuk membiaya berobat warga Banten di rumah sakit. Saya tidak mau dengar ada rumah sakit yang menolak pasien. Apalagi ada pasien dibopong ke sana sini atau pasien sampai meninggal dunia di jalan,” tutur Wahidin Halim Jumat (20/10/2017).
Gubernur Banten menjelaskan tidak boleh ada warga yang tidak punya uang dan mati di jalan. “Sudah saya anggarkan Rp 200 miliar untuk kesehatan warga saya. Jangan berani-berani menolak pasien, rumah sakit itu harus berhadapan dengan saya. Langsung saya tutup rumah sakit itu,” tutur Wahidin di hadapan ratusan mahasiswa dalam kuliah umum dan seminar nasional, di Universitas Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel)
Wahidin Halim menjelaskan belum lama ini telah memanggil 80 pimpinan rumah sakit se-Provinsi Banten dan menyosialisasi program biaya rumah sakit gratis bagi warga Banten. Berapa lama pun warga Banten dirawat di rumah sakit, Pemprov Banten yang akan membiayai.
“Saya punya rasa kemanusiaan. Saya bebaskan, saya gratiskan masuk ke rumah sakit untuk warga saya. Tinggal bawa KTP (Kartu Tanda Peduduk-red) wilayah Banten. Pasati masuk ke rumah sakit dan dirawat. Kalau ditolak, bilang sama saya. Langsung saya tutup itu rumah sakit yang mempersulit warga saya,” ucap Wahidin Halim yang mantan Walikota Tangerang dua periode itu.
Wahidin pun mengulas kinerjanya sebagai Waikota Tangerang, keberhasilan pada program kesehatan gratis di Kota Tangerang yang kini terus menjadi unggulan.
“Saya mampu menjalankan program itu di Kota Tangerang. Maka, saya yakin untuk warga saya se-Provinsi Banten, program biaya rumah sakit gratis ini akan berhasil, tidak ada lagi persoalan yang ramai di media massa tentang pontang-panting warga miskin masuk rumah sakit,” jelas Wahidin Halim yang akrab disapa WH itu. (HENDRIK.T )