-->
Advertise Here

Subscribe Here!

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Search This Blog

lenterakhatulistiwa.com. Powered by Blogger.
SMPN 22 Depok Torehkan Prestasi Gemilang di Tingkat Nasional

By On October 11, 2017

DEPOK (BS) – Dunia pendidikan Kota Depok, khususnya SMP Negeri 22, patut berbangga. Awal Oktober ini, SMP tersebut berhasil menyabet Juara Umum pada lomba Paskibra yang diselenggarakan di SMPN 99 Jakarta dan juga meraih medali emas, perak, dan perunggu pada cabang olahraga Taekwondo di GOR FORKI Cibubur pada turnamen Bharata Duta Open Jakarta-Palembang 2017.
Selasa pagi 10/10 kepala sekolah Budiyanto menyerahkan secara simbolik pada 10 siswa-siswi berprestasi atlit Taekwondo. Adapun kesepuluh siswa yang meraih medali yaitu Agnita Rachmani Prastika, Bimo, Dava, Ariya, Loris, Ardian, Cindy, Angga, Fiqih yang mendapat medali emas dalam kelas Ceurugi; Adi, Raihan, Muhjid peraih medali perak dan Sahlan, peraih medali perunggu.
"Saya ikut taekwondo sejak SD kelas 4. Orang tua yaitu Diah Fitriah – Ari Pratikto kebetulan juga atlit taekwondo juga. Beliau sangat mendukung saya setiap ikuti kejuaraan asal tidak boleh mengabaikan jam utama belajar. Harapan saya prestasi ini bisa sebagai menyemangat dalam kejar predikat prestasi baik pelajaran maupun olahraha," tutur salah satu peraih medali emas, Agnita.
Para guru pun berbangga dengan prestasi para siswanya. "Saya bangga sebagai guru juga wali kelas dari Agnita. Agnita memang siswa yang cukup disiplin baik dalam mengikuti pelajaran maupun saat latihan taekwondo di tempat latihan. Dan ia bisa menang karena kedua orang tuanya juga berlatar belakang atlit taekwondo juga. Dan semua siswa yang berhasil menyapu bersih medali dalam turnamen ini adalah siswa yang unggul juga dalam prestasi akademik pula. Hal inilah yang saya inginkan pada siswa-siswi di SMP 22 ini kunci sukses adalah disiplin dalam segala hal juga bakti orang tualah utama untuk memperlancar sukses tersebut," kata salah satu guru di sekolah tersebut, Agus Wijoyoko.


Camat Jonggol: "Jika Pemda Gagal Realisasi Renovasi Gedung SDN Singajaya 06 Akan Saya Robohkan Sendiri!"

By On October 10, 2017

BOGOR (BS) – Kondisi gedung SDN Singajaya 06 Kecamatan Jonggol yang saat ini nyaris ambruk, membuat miris pimpinan wilayah setempat yaitu Beben Suhendar selaku Camat Jonggol. Dirinya pada Senin (9/10/2017) lalu, atas informasi yang didapatnya melakukan tinjauan secara langsung ke lokasi SDN tersebut yang berada di Kampung Cikajang Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.
Camat Beben menyayangkan kenapa informasi tersebut baru dirinya dapatkan, karena jika dari jauh-jauh hari di tahun sebelumnya kemungkinan untuk proses usulan renovasi atau perbaikannya bisa dikawal dan terealisasi di tahun 2017 ini.
"Selain info dari pihak sekolah sendiri, saya sudah kroscek ke Pemda, bahwa realisasi bantuan renovasi SDN Singajaya 06 Jonggol ini di tahun 2018 nanti. Untuk pembangunan fisik tidak bisa diubah pada Anggara Perubahan, mangkanya kita tunggu di tahun depan, akan tetapi tetap kita kawal hingga terealisasi," pungkas Camat Beben, Rabu (11/10/2017) kepada wartawan.
Camat Jonggol, Beben Suhendar, terpisah dikantornya juga mengatakan dirinya menegaskan akan terus kawal anggaran di eksekutif maupun legislatif. Dirinya berjanji, jika realisasi bantuan renovasi untuk SDN tersebut gagal dikucurkan Pemda, "mau tidak mau akan saya robohkan sekolahnya, mengingat kondisi gedung tersebut sudah tak memungkinkan untuk proses belajar-mengajar."
"Dan saya bersumpah, jika tahun 2018 untuk renovasi gedung SDN tersebut gagal akan saya hancurkan sendiri sekolah tersebut. Itu saya lakukan justru untuk mencegah terjadinya korban jiwa di kemudian hari terhadap para murid dan guru dalam proses belajar-mengajar," cetus Camat Beben, melihat mirisnya tempat menimba ilmu pendidikan bagi generasi muda di wilayahnya.

Tak Ada Tenaga Ahli, 4 RS di Bogor Lempar Bola Pasien Asal Cileungsi

By On October 10, 2017

BOGOR (BS)– Dengan alasan tak memiliki tenaga ahli dan minimnya peralatan untuk penanganan sakit jantung maupun pembuluh darah di RS Mery Cileungsi, pasien bernama Odeh binti Enin (54) warga RT01/RW05 Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, ini terlunta-lunta keluar dari RS Mery tanpa rujukan ke rumah sakit lainnya, Senin (9/10/2017) kemarin.
Informasi dari keluarga pasien, bahwa bagian kaki pasien seperti lumpuh karena pembuluh darah tak mengalirkan darah ke bagian bawah tubuhnya.
Pasien tersebut akhirnya dibawa keluarganya ke RS. Thamrin Cileungsi untuk mendapatkan penanganan pertama, dan kemudian oleh RS. Thamrin dirujuk ke RS. Polri Kramat Jati untuk mendapat penanganan lebih lanjut, Selasa (10/10/2017) pagi.
"Pasien sakit sudah tiga bulan lebih. Pasien mengalami kelumpuhan di bagian kaki. Kemarin pada senin pihak keluarga membawanya ke RS. Mery dari jam 3 sore sampai jam 5 sore saja. Pasien berada di ruang UGD RS. Mery hanya dua jam saja berada disana kemudian pulang kembali tanpa rujukan ke rumah sakit lainnya," terang Bombom (35), keluarga pasien.
Selain itu, sebelum Odeh dibawa ke rumah sakit Mery, ia sempat dibawa ke RS. Sentra Medika dan rumah sakit yang berada di Cikaret Cibinong, namun katanya kedua rumah sakit di Cibinong tersebut tak bisa menangani pasien dikarenakan terkendala tenaga ahli dan peralatannya.


Peserta diskusi FGD tentang isu Komunisme yang digelar oleh Kesbangpol Aceh, Senin 9/10 (BS)

By On October 10, 2017

BANDA ACEH (BS) – Badan Kesbangpol Linmas Aceh menggelar diskusi "Langkah-langkah Antisipasi Gaya Komunisme Baru" bersama beberapa Organisasi Mahasiswa yang dilaksanakan di Zakir Kupi Beurawe, Senin 9/10/201.
Kegiatan Diskusi tersebut dihadiri oleh Resimen Mahasiswa (Menwa) Unsyiah, Menwa UIN Ar-Raniry, PMI Unsyiah, PMI Serambi, PMI Banda Aceh, PMI UIN Ar-Raniry dan Pramuka UIN Ar-Raniry.
Kolonel Caj Ahmad Husein sebagai Pemateri mengatakan bahwa komunis adalah "ancaman yang nyata" bagi bangsa Indonesia.
"Terlebih dengan pergerakan gaya baru yang mereka lakukan, lebih soft dan apalagi saat ini sasaran mereka adalah agama dan media sosial untuk memecah-belah Bangsa Indonesia," katanya.
"Dalam kegiatan diskusi akhir-akhir ini kita bisa melihat berbagai ciri-ciri Komunis dengan gaya baru, inilah yang harus kita waspadai. Minimnya pengetahuan tentang komunis, kita jangan sampai terjebak dengan paham dan ideologi yang diajarkan oleh komunis tersebut," tuturnya.
Menurut Kolonel Ahmad, masyarakat banyak yang tidak paham terkait kondisi politik saat ini, sehingga di Indonesia ini terjadi kesenjangan antara kota dan desa, baik itu sosial, budaya, wisdom, dan freedom.
"Dengan itu komunis sering menyebutnya dengan kuda troya, mereka anti terhadap agama, begitu juga dengan TNI, karena bila kita kurang mengontrol atau kebablasan, maka dengan cara mudah Komunis masuk ke negara ini."
"Jika Negara membebaskan pasar dengan mudah dan terkendali maka yang akan muncul Partai Buruh yang bicarakan kesejahteraan sosial dan juga seolah-olah mereka pro rakyat padahal hanya sebagai cover saja yang memiliki tujuan tertentu."
"Komunis menganggap Agama itu adalah candu, mereka terus mengadu domba sehingga akan menimbulkan perpecahan, ini yang sangat dikhawatirkan apalagi dengan Bangkitnya gaya baru dari komunisme," tambahnya.
"Indonesia jangan sampai dijadikan Negara republik berhaluan komunis. Sebab mereka bangun gerakan melalui sosial, sasaran mereka ialah generasi muda dan juga pemerintah," pungkasnya.
Perwira TNI itu juga menerangkan bahwa para "komunis" saat ini melakukan penyusupan ke semua lini.
"Maka dari itu harus berhati-hati. Saya mengajak mari kita kawal dengan ideologi Pancasila untuk negara Indonesia," tegasnya.(RED)

Santunan yatim piatu se Desa Batok

By On October 10, 2017

Desa Batok- Acara santunan yatim piatu se desa batok yang dilaksanakan pada hari senin tanggal 9 Oktober 2017 pukul 19.00 di aula kantor desa batok dihadiri oleh ratusan warga desa batok yang antusias untuk menyaksikan acara tersebut. Acara yang di sponsori oleh kepala desa Ata Sudrajat tersebut juga dihadiri oleh tokoh masyarakat setempat termasuk unsur kepolisian dan kecamatan. Ketika di konfirmasi oleh wartawan LenteraKhatulistiwa sang kades mengatakan bahwa acara santunan yatim ini harus terus dilakukan dan kedepannya harus ditingkatkan lagi mengingat menyantuni anak yatim adalah kewajiban bagi umat muslim...

KAPOLSEK Parungpanjang gelar syukuran bersama - sama dengan warga masyarakat.

By On October 06, 2017

Parung panjang– BS- 05/10/2017 Mengawali pelaksanaan tugas sebagai Kapolsek Parungpanjang, Kompol Nurahim bersama anggota polsek Parungpanjang dan Polres Bogor, melakukan pembacaan surat yasin bersama.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dipolsek Parungpanjang, Kamis(5/10/2017) Sekitar pukul 19.15 Wib dengan mengundang tokoh masyarakat, tokoh agama dan warga disekitar polsek Parungpanjang, Serta Bapak Camat Parungpanjang Edy Mulyadi Dan Bapak Camat Tenjo Asnan, Para Kepala Desa Sekecamatan Parunglanjang Tenjo, ketua Karang Taruna Parunganjang, Ketua MUI,

Tak hanya itu Kapolsek Parungpanjang, Kompol Nurahim Juga mengundang Para anak Yatim sekitar 40 anak Yatim yang mendapat Santunan.

Kapolsek Parungpanjang, Kompol Nurahim menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan bertujuan agar diberikan keselamatan, kemudahan serta kelancaran dalam pelaksanaan tugas nantinya untuk dapat menciptakan situasi yang aman dan kondusif yang ada dimasyarakat Parungpanjang dan Tenjo.

Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk sarana komunikasi dengan masyarakat yang menunjang kegiatan kepolisian serta sekaligus memperkenalkan diri kepada masyarakat agar nanti dalam pelaksanaan tugas dapat bekerjasama dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif ditengah-tengah masyarakat, kegiatan diakhiri dengan do’a bersama.

Tujuh Orang Tewas di bak penampungan pabrik limbah tiray di Cibunar Parungpanjang

By On October 01, 2017

Tujuh orang tewas di bak penampungan bahan trey (kardus tempat telor) ,Sabtu (30/9/2017).

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 Wib, di Kampung Cibunar Kasdun RT 01/04 Desa Cibunar Kecamatan Parungpanjaang Kabupaten Bogor.

Kapolsek Parung Panjang, Kompol Nurahim,mengatakan, data dari petugas di lokasi, ke tujuh korban diidentifikasi masing-masing,

1. Mulyadi 19, warga Kampung Mancak Kabupaten Serang,

2. Mas Joko 30, warga Surabaya,

3. Ade Setiawan 40,

4. Iwan 35, warga Kampung Cibunar Kasdun Parung Panjang Bogor.

5. Dedi Junaedi 45, warga Kampung Cibunar Kasdun Parung Panjang Bogor.

6. Samsuri warga kampung Cibunar Desa Cibunar Kecamatan ParungPanjang,

7. lnto 25 Tahun warga Kampung Cibunar Desa Cibunar Kecamatan Parungpanjang

Menurut Kapolsek Parungpanjang, Kompol Nurahim, kejadian bermula saat Iwan yang merupakan karyawan, akan menguras bak kardus yang dalamnya sekitar 4 meter. Dua menit berselang, Ahmad Holil 19, Tahun melihat Iwan sudah pingsan.

Melihat kejadian ini, Ahmad Holil langsung teriak meminta pertolongan sehingga karyawan yang lain berdatangan dan langsung masuk kedalam, untuk memberikan pertolongan.

“Rekan korban yang datang lalu turun ke dalam bak penampungan air limbah, guna memberi pertolongan. Enam orang yang turun, lalu berjatuhan ke dalam bak dan langsung pingsan dan meninggal dunia,”kata Kapolsek Parungpanjang Kompol, Nurahim Sabtu malam.

Kepolisian Polsek Parungpanjang yang tiba di lokasi, lalu mengamankan TKP dan memasang police line dan mengamankan pemilik pabrik.

“Petugas mencari keterangan saksi di sekitar TKP dan menghubungi team reques dan Basarnas, team SAR dari Jakarta untuk dilakukan evakuasi,”tandas Kompol Nurahim.